skip to main | skip to sidebar

Tuesday, April 30, 2013

MEMBUAT API UNGGUN | UNTUK | PRAMUKA | PENCINTA ALAM


Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat darisengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulandahan,ranting,jerami ataudaun-daun kering.
Pramuka, Pecinta Alam atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.

Api unggun dinyalakan dengan maksud :
  1. Untuk menjaga diri dari binatang buas,
  2. Menghangatkan diri,
  3. Isyarat keadaan bahaya,
  4. Bagian dari upacara keagamaan atau perayaan,
  5. Secara pisikologi memberikan kedamaian pikiran dari ketegangan serta persahabatan
  6. Perapian untuk memasak bahan makanan seperti ubi jalur, singkong atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkatbesi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakandi atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.

PRINSIP DASAR MEMBUAT API UNGGUN
Untuk membuat api, perlu dipahami prinsip dasar api,yaitu: Bahan bakar tidak membakar secara langsung. Saat anda memberikan panas pada bahan bakar akan menghasilkan suatu gas. Gas ini berkombinasi dengan oksigen di udara,dan terbakar. Pemahaman konsep segi tiga api adalah sangat penting yang akan dengan tepat membangun dan memelihara suatu api. Ke tiga sisi segi tiga ini diwakili oleh udara, panas, dan bahan bakar. Jika anda memindahkan manapun dari ketiga ini,api akan mati. Perbandingan yang benar dari komponen ini adalah sangat penting untuk api agar bisa membakar pada kemampuan terbesar nya. Satu-Satunya cara untuk belajar perbandingan ini adalah mempraktekannya

PEMILIHAN TEMPAT DAN PERSIAPAN
Anda perlu untuk memutuskan lokasi dan mengatur apa yang akan dipakai. Sebelum membuat api perhatikan hal-hal berikut:
  • Areal(medan dan cuaca) di tempat anda beraktifitas
  • Bahan dan alat yang tersedia
  • Waktu - berapa lama anda punya waktu
  • Kebutuhan - kenapa anda butuh api
  • Keamanan - perhatikan arah angin dan sekeliling anda jangan sampai mengakibatkan kebakaran hutan.
 Carilah tempat yang kering yang:
  • Terlindungi dari angin
  • Tempatnya layak dan cocok dengan shelter anda (jika punya)
  • Bisa mengkonsentrasikan panas pada arah yang anda inginkan
  • Ada persediaan kayu atau bahan bakar lain yang tersedia

PEMILIHAN MATERIAL UNTUK API
Anda akan membutuhkan tiga tipe material untuk membuat api yaitu: Tinder (penyala), kindling (pemancing), dan Fuel (bahan bakar)
Tinder adalah materialkering yang akan menyala dengan panas atau suatu percikan api. Kita harus benar menyediakan bahan yang benar-benar kering agar hanya dengan percikan api bisa menyala.Jika anda mempunyai alat yang bisa menghasilkan bunga api, charred cloth akan benar-benar dibutuhkan, karena bisa menahan nyala kecil dalam waktu lama, dan memungkinkan anda untuk menaruh tinder (pemancing) pada bagian yang panas untukmemancing nyala api sedikir besar. Anda bisa membuat charred cloth dengan mempergunakan kapas dan dipanaskan hingga berubah menjadi hitam, tapi tidak membakarnya. Setelah menghitam, harus disimpan dalam wadah kedap udara agar tetap kering, Persiapkan kain ini di awal perjalanan anda sebelum anda berada dalam situasi survival. Tambahkan item ini dalam survival kit pribadi anda.
Kindling, adalah material yang sudah disiapkan dan gampang menyala yang akan ditambahkan setelah bahan tinder menyala. Material ini juga harus yang sudah kering dan mudah terbakar dengan cepat. Kindling akan meningkatkan temperatur api dan akan membuat menyala lebihbesar.
Fuel, material ini diperlukan saat api sudah menyala besar dan baru dibutuhkan bahan pembakar yang agak besar dan terbakar secara perlahan-lahan.

Berikut adalah jenis-jenis serta golongan dari material atau bahan yang bisa dipakai untuk membuat api

TINDER / PENYALA
KINDLING / PEMANCING
FUEL / BAHAN BAKAR
  • Kayu kering yang diserut
  • Rumput kering, Pakis mati, Lumut kering, Jamur kering
  • Jerami
  • Serbuk gergaji
  • Dedaunan kering
  • Bagian yang mati atau membusuk dari batang pohon
  • Serabut tumbuhan yang mengering
  • Daun palm atau kelapa yang mati
  • Mensiu
  • Kapas
  • Kain kasa
  • Bagian luar bambu yang di serut
  • Ranting kecil
  • Potongan kayu kecil
  • Kayu yang dipisah-pisahkan
  • Karton tebal
  • Potongan kayu yang diambil dari bagian dalam potongan kayu besar
  • Kayu yang tersiram dengan cairan yang mudah terbakar, seperti besin, minyak atau lilin
  • Kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering
  • Bagian dalam yang kering dari batang pohon tumbang, dahan atau cabangnya
  • Rumput kering yang dibelitkan jadi satu
  • Kotoran hewan yang sudah mengering
  • Gemuk hewan
  • Batubara, serpih mengandung minyak.

MINIMALKAN PENGGUNAAN DAN DAMPAK DARI API Leave No Trace mendorong anda untuk membatasi penggunaan api dan menganjurkan untuk memasak dengan menggunakan kompor portable dengan jenis bahan bakar apapun. Api yang dibuat dengan ceroboh akan mengancam bentuk alami dan keseimbangan ekologi dari tempat tersebut karena pemakaian dari kayu-kayunya, dan menyebabkan kebakaran hutan. Banyak tempat yang dilindungi melarang untuk membuat api unggun atau mengijinkannya pada tempat tertentu. Pertimbangkanlah walaupun anda membutuhkan api unggun. Sweater, raincoat dan kompor portable yang ringan akan mengurangi kebutuhan akan api unggun. Kompor merupakan perlengkapan yang dianjurkan untuk mengurangi dampak camping karena porteblenya, cepat untuk memasak dan tidak meninggalkan dampak pada camp site. Camper harusnya membawa kompor dan bahan bakarnya untuk memasak semua makanannya sebisa mungkin.Jika anda tetap harus memilih membuat api, ada alternative baru pada metode pembuatan api yang membuat anda bisa tetap mempraktekkan Leave No Trace etika.Ada lima konsep untuk diingat saat membuat api:
1. Ketahui regulasi, kondisi cuaca dan Arahangin(agar api unggun aman dan bertahan lama)
2. Pilih lokasi yang tahan lama terhadap api3. Gunakan pohon mati dan pohon rubuh
4. Bakarlah api unggun anda hingga sampai menjadi abu
5. Gunakan Leave No Trace pembuatan api di daerah yang dilindungi.
6. Waktu yang diperlukan.
Ketahui regulasi, kondisi cuaca dan Arah angin(agar api unggun aman dan bertahan lama) Dan hanya membuat api dengan aman dan legal. Hindari membuat api saat berangin atau di daerah yang kering. Selalu ingat bahwa api unggun untuk beberapa daerah hanya diijinkan pada tempat-tempat tertentu. Pilih lokasi yang tahan lama terhadap api pada pasir, batu atau permukaan yang tahan lainnya. Carilah permukaan yang benar-benar tahan terhadap panas dan api dari api unggun. Jika ada, buatlah apipada tempat yang tersedia, dan bersihkan sisanya untuk pengguna berikutnya.Gunakan pohon mati dan pohon rubuh Api unggun seharusnya dibuat ditempat banyak tersedianya kayu dan berlimpah. Kumpulkan cabang dan ranting pohon yang berserakan ditanah. Mematahkan ranting dan dahan dari pohon akan merusak pohon tersebut dan meninggalkan guratan yang akan memberikan dampak negatif pada pemandangan sekitarnya. Luangkanlah waktu untuk berjalan beberapa menit dari lokasi camp dan kumpulkanlah kayu diarea yang luas dan jangan sampai membuat suatu area menjadi kosong dari ranting-ranting dan dahan yang berserakan di tanah ini juga akan berpengaruh terhadap humus dan permukaan tanah. Jika anda camping di camping ground sebaiknya anda membawa persediaan kayu bakar sendiri. Ini akan membantu dan memberi contoh pada yang lain untuk mencegah pengurasan ranting dan dahan pada suatu daerah yang ramai dikunjungi. Gunakan kayu kecil, kayu bakar hendaknya besar diameternya tidak lebih dari pergelangan tangan orang dewasa. Kayu dengan ukuran ini bisa dipatahkan menjadi berbagai ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, dan akan lebih mudah terbakar hingga menjadi abu. Ini akan mengurangi kebutuhan akan perlunya membawa korek api yang banyak serta gergaji, yang memberatkan, serta meninggalkan bekas yang tidak alami. Setiap sisa dari kayu yang tidak digunakan dapat ditebarkan di hutan tanpa meninggalkan dampak visual. Api anda mungkin agak kecil jika dibandingkan dengan api unggun pada umumnya, akan tetapi cukup besar untuk memasak.Tindakan ekstra dibutuhkan dalam pembuatan api di hutan hujan. Kondisi yang lembab dan basah membuat usaha pencarian kayu kering menjadi sebuah tantangan. Api unggun anda akan akan menyala lebih efektif jika anda memilih jenis kayu yang tepat. Menguliti kayu atau kulit luar kayu dengan pisau kecil akan menampakan bagian dalam yang kering sebelum dibakar. Bakar api unggun sampai jadi abu.Atau arang yang sangat kecil akan membuat lebih mudah membersihkannya. Disaat bekas api unggun mulai dingin untuk disentuh, jika ada arang bisa dihancurkan dengan tangan (pakai sarung tangan) hingga menjadi abu. Gunakan tehnik api unggun LNT Jika disuatu daerah tidak mempunyai tempat untuk membuat api unggun yang telah ditentukan, dan anda tetap untuk memilih membuat api unggun, gunakan satu dari tehnik berikut ini: Api unggun dipalangi dengan kerikil. Didekat sungai besar sepanjang pantai, api bisa dibuat dengan menggali pasir. Pastikan area tersebut akan tergenang disaat sungainya meluap atau pantainya pasang. Saat arang telah terbakar sampai jadi abu dan padam, pindahkanlah semua abu dan tebarkanlah secara melebar dan tutuplah lubang bekas api tersebut. Jika dilakukan dengan hati-hati, akan sangat sedikit sekali abu yang tertinggal setelah dibersihkan, dan ini akan terkikis habis selama sungai meluap. Pastikan untuk memungut semua sampah. Tatakan api portable Kontainer inovatif ini menggunakan baki metal dengan sisi yang kaku tinggi setidaknya 6cm untuk menampung kayu dan abu. Panci metal dan grill barbecue yang murah bisa membuat tehnik ini jadi efektif. Saat menggunakan tatakan apiportable ini, tinggikan posisinya dengan menaroknya diatas batu atau tarok bagiannya yang hitam diatas bentangan kayu, sehingga panasnya tidak meninggalkan bekas pada tanah.Api Gundukan Tanah Api juga bisa dibuat diatas platform atau gundukan tanah, bentuk seperti ini mudah untuk dihilangkan saat anda selesai memakainya. Pertama cari bahan alami dari tanah, pasir atau kerikil yang telah lama tertumpuk. Lubang yang diakibatkan oleh pohon tumbang merupakan juga pilihan lain. Pergunakan pots atau kantong untuk membawa material ini ke tempat api dan untuk membawanya kembali ketempat semula setelah selesai memakainya. Buatlah bentuk lingkaran, dan ratakan atasnya, tebalnya kira-kira 15 sampai 20 cm dan kira-kira diameternya 50cm (6inci x 24inchi) dengan tanah, Penempatan trap atau alas dibawah lahan, akan memudahkan saat pembersihannya. Ketebalan dari gundukan tanah merupakan hal yang kritis, karena ini untuk membatasi tarp dan tanah landasan dibawahnya dari panas api tersebut. Begitu api padam dan dingin, debu yang tertinggal bisa berserakan, sebagaimana disebutkan diatas dan bahan mineal itu akan kembali ke sumbernya serta bercampur, ini akan mengurangi tanda-tanda bahwa tempat tersebut pernah dipakai. Keuntungan dari membuat jenis api seperti ini adalah, bisa membuatnya diatas berbagai macam permukaan,walaupun diatas permungkaan daun yang berjatuhan atau rumput pendek, tanpa merusak permukaan atau lahan tersebut.

Ada beberapa cara-cara lain untuk membangun apiunggun, situasi anda serta jenis material yang tersedia diarea tersebut mungkin akan membuat anda membangun api unggun dengan metode yang lebih cocok.

BAGAIMANA MENYALAKAN APISelalu nyalakan api unggun anda dari arah melawanangin. Pastikan anda menaruh tinder, kindling dan fuel sedemikiasn rupasehingga api unggun anda akan menyala sepanjang anda butuhkan. Pematikmenyediakan panas awal yang diperlukan untuk menyalakan tinder dan terbagi dalamdua jenis katagori yaitu metode moderen dan primitive

METODE MODEREN Pematik moderen menggunakan alat moderen - yaitu itemyang biasa kita pakai dalam menyalakan api.

Korek Api: Pastikan korek api ini waterproof. Juga simpan dalam wadah tahan air bersamaan dengan lapisan goresnya.

Convex Lens: Metode ini hanya bisa digunakan saat siang, dan matahari bersinar. Lensanya bisa dipakai dari lensa teropong, camera, telescope, atau kaca pembesar. Sudut peletakan lensa diatur agar sinar matahari bisa terkumpul diatas tinder. Peganglah lensa pada sudut tersebut hingga tinder mulai membara. Tiuplah pelan-pelan tinder agar kelihatan nyala apinya.

Metal Match: Tempatkan daun kering dibawah tinder dengan bagian yang mengarah. Tempatkan metal match diatas daun kering, dan pegang metal match dengan satu tangan dan pisau ditangan satunya lagi. Goreskan pisau dengan metal match untuk menghasilkan percikan api. Percikan api akan mengenai tinder dan saat tinder mulai membara lakukan juga cara diatas yaitu meniupnya pelan-pelan hingga menyala.

METODE PRIMITIF
Metode pematik primitif ini adalah metode yang dipakai oleh nenek moyang kita :
Flint and Stell: Metode percikan langsung ini merupakan metode yang paling mudah dari metode primitif untuk digunakan. Metode batu api dan metode steel ini yang paling dapat dipercaya untuk metode percikan langsung. Benturkan batu api atau benda lain yang keras,tajam-batu karang dengan baja karbon (stainless stell tidak menghasilakan percikan yang bagus). Metode ini memerlukan kelenturan pergelangan tangan dan latihan. Saat percikan ditangkap oleh tinder, tiuplah pelan-pelan, percikanakan menyebar dan terbakar.
Fire-Plow: merupakan metodefriksi pengapian. Gosokan batang kayu keras melawan kayu lembut sebagai alas.Untuk menggunakan metode ini, Potong mendalam (lobangi) memanjang dasarnya dan gerakan seperti membajak naik turun batang kayu yang keras tersebut. Gerakan membajak ini akan mendesak keluar partikel atau butir serabut kayu. Gerakan friksi ini akan lambat laun menimbulkan bunga api.

Busur dan Drill: Tehnik pengapian dengan memakai busur dan drill in simple, anda harus terus berusaha dan gigih untuk menghasilkan suatu api. Anda akan memerlukan beberapa materi dalam menggunakan metode ini, yaitu:
Socket:     Socket ini adalah suatu pegangan yang terbuat dari kayu atau tulang yang     diberikan lubang untuk menahan dan menekan drill.
  • Drill: Drill haruslah lurus, dari kayu yang keras dengan diameter 2cm dan panjang 25cm. Ujung atasnya bulat rata dan ujung bawahnya dibuat mengecil pada ujungnya dan tumpul.
  • Fire Board: Ukurannya terserah anda, merupakan kayu lunak dengan tebal kira-kira 2,5cm dan lebar 10cm lebih dianjurkan. Potonglah kedalam kira-kira 2cm dari tepi suatu sisinya dan pada bagian bawahnya, buatlah potongan V yang dipotong dari permukaan bawahnya untuk tekanan.
  • Bow: Bow atau busur adalah suatu tongkat yang terbuat dari kayu muda (hijau) dengan diameter 2,5cm dan lengkap dengan benangnya. Tipe kayunya tidaklah penting. Tali busurnya bisa memakai jenis pengikat apapun. Ikatlah ujung busur yang satu dan lainnya dan jangan sampai kendur.

Untuk menggunakan busur dan drill ini, pertama siapkan lapisan untuk api, kemudian tempatkan gumpalan tinder dibawah lubang potong berbentuk V. Tempatkan satu kaki diatas papan api (fire Board). Pegang socket dengan satu tangan dan masukan pada bagian atas dari drill. Berikanlah tekanan pada drill sembari menarik maju mundur busur yang talinya sudah terikat pada drill sehingga dril akan berputar-putar bolak-balik. Tambahkan tekanan pada drill dan percepat busur. Aksi ini akan membuat panas dan menghasilkan bunga api yang akan ditangkap oleh tinder , kemudian tiuplah pelan-pelan sehingga menyala apinya.
NOTE: cara primitif membuat api sedikit melelahkan dan butuh kesabaran serta latihan.

BAHAYA...!!!!! Hindari mendekatkan batu basah atau batu yang berlubang-lubang dekat api, terlebih lagi batu yang telah terendam cukup lama dalam air - karena ada kemungkinan akan meledak jika dipanaskan, juga jika terlalu dekat dengan air ada kemungkinan mata akan kemasukan bara-bara kecil yang berterbangan sewaktu api berkobar. Jangan gunakan batu apung atau batu yang lunak. Lakukanlah tes terlebih dahulu dengan memukul-mukulkannya serta jangan gunakan batu yang retak atau yang mengeluarkan suara hampa.

Kesimpulan dan Tips singkat :
Membuat api unggun kadang hanya menghabiskan korek api jika tak berpengalaman. Merepotkan dan pasti jadi kelihatan sibuk.
 Berikut tips - tips nya:
* Sebaiknya kita membuat sebuah tempat khusus yang membatasi api unggun. Bisa dengan tumpukkan batu-batu yang mengelilingi kayu bakar, atau bisa membuat galian.
* Kumpulkan kayu, ranting, daun, sampah yang kering dan mudah terbakar.
* Tumpuk kayu-kayu kering yang berdiameter besar di posisi paling bawah, disusul diameter yang lebih kecil di atasnya dalam posisi saling-silang agar mudah terbakar dan udara dapat masuk melalui celah-celahnya.
* Tutupi dengan daun-daun kering atau sampah, di atasnya secukupnya.
* Bakarlah daun / sampah, untuk menjadi pemicu api.
* Jika api sudah mulai membesar, tumpuklah dengan ranting-ranting kecil diatasnya
* Perlahan-lahan pertahankan agar nyala api konstan atau bertambah besar,jangan tergesa-gesa menambahkan ranting diatasnya.
* Jika api mati dan hanya tersisa bara, tiup-tiuplah di satu titik sampai api itu besar dengan sendirinya, kemudian tambahlah daun kering atau sejenisnya.
Walaupun membuat api unggun tampak mudah, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar api unggun dapat bertahan dengan baik dan tetap terkendali.
1. Pastikan kayu yang kamu gunakan benar-benar kering.
2. Jangan membakar semua kayu sekaligus, tetapi harus bertahap.
3. Perhatikan sirkulasi udara! Api membutuhkan udara untuk membesar.
4. Jika terjadi hujan, tutupi bara api dengan semak-semak atau apapun, sehingga saat hujan reda kita dapat membesarkan api unggun itu kembali.
5. Pastikan padamkan api unggun jika sudah tidak membutuhkannya
--------------------------------
Source : google.com
credit : trekking
Semoga bermanfaat !*) Kalau ada kesalahan di atas silahkan dikoreksi/sunting ulang,
terima kasih
 

Orang Biasa, Biasa Banget Copyright © 2011 | Template created by Fajri Arjuna | Powered by Blogger