Kabupaten tulungagung yang sekarang ternyata dulunya merupakan bagian dari wilayah kerajaan majapahait yang sangat penting. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya peninggalan-peninggalan kerajaan majapahit yang tersebar di wilayah kabupaten tulungagung. Salah satu yang kita bahas kali ini adalah makam gayatri.
Pada pemerintahan Kerajaan Majapahit yang pertama bertahta adalah Raja R. WIDJAJA dengan gelar KERTARAJASA DJAYAWARDANA (tahun 1293-1309). Beliau memperistri putri raja kerajaan sigosari yang ke IV yang bernama GAYATRI. Gayatri mempunyai gelar RADJAPATMI / RADEN RAWI. Beliau mestinya dapat menduduki tahta kerajaan tetapi karena beliau seorang BIKU (Pendita Budha) lalu diwakili oleh anaknya perempuan yang bergelar TRIBUWANA TUNGGADEWI JOYOWISNUWARDANI (tahun 1328-1350)
Pada tahun 1350 Gayatri / Radjapatmi wafat, jenazahnya dimakamkan di Boyolangu.
Pada tahun 1350-1389 jaman pemerintahan raja HAYAM WURUK selalu diperhatikan pemeliharaan terhadap makam-makam pada raja dan pahlawan Mojopahit. Beliau memerintahkan untuk membuat Candi Patung Gayatri di tempat makamnya.
Pada tahun 1500 pecahlah kerajaan Mojopahit akibat adanya perang saudara. Kerajaan menjadi lemah dan timbul kekacauan di dalam negeri dan berkembanglah agama islam di Indonesia. Ketika itu patung-patung yang menjadi pujaan pengikut agama Hindu / Budha, banyak yang mengalami kerusakan dan banyak yang ditutup tanah hingga tidak kelihatan.
Pada tahun 1914 waktu pemerintahan Penjajahan Belanda membuktikan tentang kebenaran Sejarah Indonesia, Dimana-mana ilmuwan-ilmuwan dari belanda mengadakan penelitian dan penggalian, tidak terkecuali di kabupaten tulungagung, Tepatnya di boyolangu oleh ilmuwan belanda dalam penggaliannya dalam tanah diketemukan sebuah arca besar yang kepalanya telah dipotong dan hingga sekarang belum dapat diketemukan. Patung tersebut dibersihkan dan dikembalikan pada tempat duduknya semula.
Baru setelah penyedilikan dan pembersihan selesai pada tahun 1921 diperoleh penjelasan, bahwa tempat itu adalah betul-betul Makam Gayatri.
Pada pemerintahan Kerajaan Majapahit yang pertama bertahta adalah Raja R. WIDJAJA dengan gelar KERTARAJASA DJAYAWARDANA (tahun 1293-1309). Beliau memperistri putri raja kerajaan sigosari yang ke IV yang bernama GAYATRI. Gayatri mempunyai gelar RADJAPATMI / RADEN RAWI. Beliau mestinya dapat menduduki tahta kerajaan tetapi karena beliau seorang BIKU (Pendita Budha) lalu diwakili oleh anaknya perempuan yang bergelar TRIBUWANA TUNGGADEWI JOYOWISNUWARDANI (tahun 1328-1350)
Pada tahun 1350 Gayatri / Radjapatmi wafat, jenazahnya dimakamkan di Boyolangu.
Pada tahun 1350-1389 jaman pemerintahan raja HAYAM WURUK selalu diperhatikan pemeliharaan terhadap makam-makam pada raja dan pahlawan Mojopahit. Beliau memerintahkan untuk membuat Candi Patung Gayatri di tempat makamnya.
Pada tahun 1500 pecahlah kerajaan Mojopahit akibat adanya perang saudara. Kerajaan menjadi lemah dan timbul kekacauan di dalam negeri dan berkembanglah agama islam di Indonesia. Ketika itu patung-patung yang menjadi pujaan pengikut agama Hindu / Budha, banyak yang mengalami kerusakan dan banyak yang ditutup tanah hingga tidak kelihatan.
Pada tahun 1914 waktu pemerintahan Penjajahan Belanda membuktikan tentang kebenaran Sejarah Indonesia, Dimana-mana ilmuwan-ilmuwan dari belanda mengadakan penelitian dan penggalian, tidak terkecuali di kabupaten tulungagung, Tepatnya di boyolangu oleh ilmuwan belanda dalam penggaliannya dalam tanah diketemukan sebuah arca besar yang kepalanya telah dipotong dan hingga sekarang belum dapat diketemukan. Patung tersebut dibersihkan dan dikembalikan pada tempat duduknya semula.
Baru setelah penyedilikan dan pembersihan selesai pada tahun 1921 diperoleh penjelasan, bahwa tempat itu adalah betul-betul Makam Gayatri.
penampakan makam gayatri atau candi gayatri